Skip to main content

manajamen kualitas era MEA



       Bila ada orang atau bahkan kita sendiri kecewa terhadap  hasil kerja kita, lalu kita berpikir tentang apa yang harus kita lakukan dan bagaimana melakukannya agar hasil kerja kita dapat lebih baik di masa yang akan datang, maka posisi pikiran kita itu sebenarnya sedang berada pada wilayah manajemen kualitas atau dalam bahasa kerennya quality management. Kok bisa begitu? Ya, karena manajemen kualitas  merupakan bidang manajemen yang intinya mengkaji  apa dan bagaimana cara melakukan perbaikan secara terus menerus. Orang sono bilang continuous improvement. Aplikasinya bisa untuk diri sendiri, organisasi atau bahkan pemerintahan. Untuk dapat lebih memahami sejauh mana pentingnya aplikasi manajemen kualitas, ada baiknya kalau kita kupas terlebih dulu tentang apa itu manajemen kualitas dan bagaimana sejarah singkatnya, baru kemudian membahas dimana letak pentingnya aplikasi manajemen kualitas.



Pengertian Manajemen Kualitas

        Mendiskusikan manajemen kualitas dalam konteks organisasi, maka manajemen kualitas bisa dikatakan merupakan  sekumpulan kegiatan seperti merencanakan kualitas, mengorganisasi kualitas, mengkoordinasi kualitas, mengendalikan dan mengevaluasi kualitas yang dilakukan oleh setiap fungsi manajemen yang ada dalam organisasi untuk meningkatkan kinerja dalam artian kualitas kerja dan hasil kerja. Meningkatkan kinerja di sini tidak hanya pada satu kegiatan atau bagian tertentu saja tetapi pada setiap level operasi atau proses dan dalam setiap area kerja fungsional dari suatu organisasi.  Karena manajemen kualitas menyangkut semua kegiatan dari semua orang, semua bagian, semua fungsi yang ada dalam organisasi, maka tanggung jawab terkait manajemen kualitas ada pada semua orang, semua bagian, semua fungsi dari semua level manajemen, tetapi harus dikendalikan oleh manajemen puncak (top management), dan implementasinya harus melibatkan semua anggota organisasi.

 

        Yang perlu diketahui, meski manajemen kualitas menyangkut sekumpulan kegiatan, tetapi tidak setiap sekumpulan kegiatan dapat dikatakan sebagai manajemen kualitas. Sekumpulan kegiatan baru dapat dikatakan sebagai sekumpulan kegiatan yang berkaitan dengan manajemen kualitas bila Manajemen puncak menjadikan kualitas sebagai bagian dari agenda kerja. Kalau manajemen puncak tidak memasukkan kualitas sebagai bagian dari agenda yang harus diwujudkan, maka apapun yang dilakukan tidak bisa disebut sebagai manajemen kualitas. Bagaimanapun, tidak logis bila di satu sisi manajemen puncak menginginkan kinerja yang lebih baik untuk semua fungsi dan level di bawahnya , sementara di sisi lain mereka tidak mencantumkan kualitas sebagai sesuatu yang harus dicapai dan dikerjakan. Sekumpulan kegiatan baru dapat dikatakan sebagai manajemen kualitas bila manajemen puncak menjadikan kualitas sebagai sasaran dalam rencana bisnis dan menjabarkannya dalam sasaran dan rencana tahunan yang tersosialisasi sampai tingkat pengambil tindakan. Dengan demikian program pelatihan, pengukuran kinerja, evaluasi, dan sistem imbalan diselenggaran dalam rangka membangun sistem yang  mendukung semangat peningkatan kualitas.


Comments

Popular posts from this blog

SIUP Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (“KBLI”).

Mengutip istilah Perdagangan dari Permendag 36/M-DAG/PER/9/2007 dan Perubahannya , Perdagangan berarti kegiatan usaha transaksi barang atau jasa seperti jual-beli, sewa beli, sewa menyewa yang dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan pengalihan hak atas barang atau jasa dengan disertai imbalan kompensasi. Dalam melaksanakan kegiatan Perdagangan, perusahaan perdagangan wajib memiliki surat izin untuk melaksanakan kegiatan Perdagangan yang dinamakan Surat Izin Usaha Perdagangan (“ SIUP ”). Kegiatan usaha yang tercantum didalam SIUP menurut lampiran Permendag 36/M-DAG/PER/9/2007 dan Perubahannya adalah kegiatan-kegiatan usaha yang diklasifikasikan didalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik 57/2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (“ KBLI ”). Kami mengasumsikan ibu Novi dalam menjual oli, gas, dan keinginannya menjual susu, diapers , dan peralatan bayi lainnya dilakukan secara eceran. Menurut Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik 57/2009, perdaganga...

pertamina SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)

SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) Kedudukan dan Kualifikasi SPI mempunyai kedudukan langsung di bawah Direktur Utama untuk menjaminindependensinya dari kegiatan atau unit kerja yang diaudit. Kepala SPI harus memiliki kualifikasi akademis dan kompetensi yang memadai agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kepala SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Komisaris. Tugas dan Tanggung Jawab SPI Membuat strategi, kebijakan, serta rencana kegiatan pengawasan. Memonitor pencapaian tujuan dan strategi pengawasan secara keseluruhan serta melakukankajian secara berkala memastikan sistem pengendalian internal Perusahaan berfungsi efektif termasuk melakukan kegiatan yang dapat mencegah terjadinya penyimpangan serta melakukan assessment terhadap sistem tersebut secara berkala melaksanakan fungsi pengawasan pada seluruh aktivitas usaha yang meliputi antara lainbidang akuntansi, keuangan, sumber daya manusia dan operasional. Melakukan audit guna mendor...

RENT SEEKING DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA PENGARUH PEMBURU RENTE (RENT-SEEKING) DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA

BAB I Pendahuluan 1.1.         Latar BelakangPembangunan ekonomi suatu negara saat ini tidak terlepas dari peran pemerintah dalammengatur perekonomian untuk mencapai kesejahteraan sosial (Social Walfare) bagi publik.Mayoritas negara di dunia ini melakukan strategi perekonomian yang lebih hati-hati danmenggabungkan prinsip pasar bebas (market mechanism) dengan intervensi pemerintah yanglebih terarah dan tepat guna (Deliarnov, 2006). Aliran-aliran pemikiran seperti Marxisme,Keynesian, dan paham sosialis lainnya juga mendukung institusi politik dan pemerintahan dalamperekonomian untuk mencapai ekonomi yang lebih efisien dan lebih adil. Sejak tahun 1967, teori mengenai “rent-seeking” (pemburu rente)ini dikembangkan oleh Gordon Tullock, dan istilah “rent” disini berkembang menjadi tidak dalam pengertian yang sama dengan yang dimaksudkan oleh Adam Smith. Fenomena dari rent seeking ini teridentifikasidalam hubungannya dengan monopoli. Selanjutnya, ren...