Skip to main content

alternatif mendapatkan penghasilan tanpa menjual rumah dan mobil




  • Pertama-tama, putuskan untuk tidak menjual mobil Anda dan membeli yang baru
Kebanyakan orang akan melakukan hal ini beberapa kali dalam hidup mereka. Kita semua tahu seseorang yang membeli mobil baru setiap setahun atau dua tahun sekali, mungkin bahkan dengan model dan warna yang sama. Ini adalah kebiasaan yang mahal.
Bayangkan transaksi yang hipotetis dan tidak masuk akal ini. Bob memiliki mobil berwarna biru yang berumur satu tahun (pilih model kesukaan Anda). Kita anggap Bob menginginkan mobil yang berwarna merah dan merasa senang dengan mobil tersebut. Maka Bob pergi ke toko mobil dan menukarkan mobil birunya dengan yang berwarna merah (anggaplah mereka memiliki sebuah mobil bekas berwarna merah atau yang sama dengan miliknya).
Tentu saja secara teori, kedua mobil tersebut identik secara ekonomi dan Bob dapat menukarkan mobilnya tanpa mengeluarkan biaya apa pun, benar bukan? SALAH - itu tidak mungkin terjadi. Bob akan mengalami kerugian sebesar 20 persen atas mobil yang dia tukarkan daripada yang dia bayarkan untuk mobil barunya. Mengapa? Karena pihak toko akan menawarkan kepada Bob berbagai bentuk garansi, pembiayaan, tempat yang nyaman untuk melakukan trasaksi, secangkir kopi, dan mungkin makanan. Bob menawarkan kepada pihak toko sebuah mobil bekas yang mungkin bermasalah atau juga tidak hanya karena dia belum mengetahui bahwa masalah itu ada. Untuk alasan ini dan yang lainnya, mobil yang dia tukarkan tidak akan dihargai setinggi mobil di toko.
Di atas semua itu Bob akan membayar biaya surat-surat, pajak penjualan, serta biaya lainnya yang dianggap oleh pihak toko penjual dan negara wajib dikenakan kepadanya sementara dia mengeluarkan cek untuk membayar. Saat dia pulang, Bob memiliki mobil identik secara ekonomi dengan mobil sebelumnya, namun dia membayar 20-25 persen dari nilai mobilnya dalam bentuk biaya transaksi kepada pihak toko penjual. (Bob tidak akan harus membayar sebanyak itu jika dia menjual mobilnya melalui iklan di surat kabar, internet, atau memarkirkannya di pojokan).
Tentu saja, Bob tidak akan pernah melakukan penukaran ini - dia lebih baik mengecat mobilnya. Tetapi trasaksi hipotetis ini menggarisbawahi poin utama. Transaksi membeli mobil sangat mahal. Dengan mengurangi tingkat keseringan Anda membeli dan menjual mobil. Anda menghemat uang di dalam dompet Anda. Ketika Anda membeli sebuah mobil, rencanakan untuk menggunakannya paling sedikit tujuh tahun atau jika mungkin sepuluh tahun atau lebih. Anggaplah bahwa pembelian mobil baru tersebut akan memakan biaya Rp4.000.000 terkait dengan biaya transaksi, jika Anda mengurangi tingkat keseringan Anda melakukan hal tersebut seumur hidup Anda dari 25 kali menjadi 10 kali, anda akan menghemat sebesar Rp60.000.000 seumur hidup Anda tanpa melakukan apa-apa.
  • Kedua, ketika Anda ingin sekali menjual rumah Anda dan membeli rumah yang baru, jangan lakukan
Beberapa orang berpindah dari satu alamat ke alamat lain di kota yang sama dengan harapan akan menemukan rumah, lingkungan, atau sekolah yang sempurna. Setiap pembelian dan harga jual adalah 10 persen lebih mahal dari harga rumah, contohnya Rp20.000.000 hari ini. Jika Anda melakukannya dua kali dalam hidup Anda dan bukan sepuluh kali, Anda akan menghemat Rp160.000.000 - dengan tanpa melakukan apa pun

Comments

Popular posts from this blog

SIUP Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (“KBLI”).

Mengutip istilah Perdagangan dari Permendag 36/M-DAG/PER/9/2007 dan Perubahannya , Perdagangan berarti kegiatan usaha transaksi barang atau jasa seperti jual-beli, sewa beli, sewa menyewa yang dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan pengalihan hak atas barang atau jasa dengan disertai imbalan kompensasi. Dalam melaksanakan kegiatan Perdagangan, perusahaan perdagangan wajib memiliki surat izin untuk melaksanakan kegiatan Perdagangan yang dinamakan Surat Izin Usaha Perdagangan (“ SIUP ”). Kegiatan usaha yang tercantum didalam SIUP menurut lampiran Permendag 36/M-DAG/PER/9/2007 dan Perubahannya adalah kegiatan-kegiatan usaha yang diklasifikasikan didalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik 57/2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (“ KBLI ”). Kami mengasumsikan ibu Novi dalam menjual oli, gas, dan keinginannya menjual susu, diapers , dan peralatan bayi lainnya dilakukan secara eceran. Menurut Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik 57/2009, perdaganga...

pertamina SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)

SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) Kedudukan dan Kualifikasi SPI mempunyai kedudukan langsung di bawah Direktur Utama untuk menjaminindependensinya dari kegiatan atau unit kerja yang diaudit. Kepala SPI harus memiliki kualifikasi akademis dan kompetensi yang memadai agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kepala SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Komisaris. Tugas dan Tanggung Jawab SPI Membuat strategi, kebijakan, serta rencana kegiatan pengawasan. Memonitor pencapaian tujuan dan strategi pengawasan secara keseluruhan serta melakukankajian secara berkala memastikan sistem pengendalian internal Perusahaan berfungsi efektif termasuk melakukan kegiatan yang dapat mencegah terjadinya penyimpangan serta melakukan assessment terhadap sistem tersebut secara berkala melaksanakan fungsi pengawasan pada seluruh aktivitas usaha yang meliputi antara lainbidang akuntansi, keuangan, sumber daya manusia dan operasional. Melakukan audit guna mendor...

Sejarah Singkat Manajemen Kualitas

Sejarah Singkat Manajemen Kualitas         Kalau dibuat semacam periodisasi sejarah perkembangan manajemen kualitas, maka perkembangan manajemen kualitas telah dimulai sejak awal tahun 1920 yang dimotori oleh beberapa ahli di bidang kualitas. Periode ini dapat dikatakan sebagai periode awal yakni 1920-1940. Pada periode ini manajemen kualitas fokusnya masih sebatas pada inspeksi atau pengawasan. Pandangan saat itu menyatakan bahwa bila inspeksi dilakukan dengan baik, maka hasil kerja akan baik pula. Bila hasil kerja baik dalam arti sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, maka disebut berkualitas. Berdasarkan pandangan yang demikian, maka posisi inspektor menjadi penting. Mereka melakukan pengawasan dengan mengukur hasil produksi berdasarkan spesifikasi. Untuk memudahkan kerja mereka, maka penggunaan konsep statistik yang dikembangkan untuk dapat diaplikasikan dalam pengendalian variabel produk seperti panjang, lebar, berat, tinggi, daya tahan melal...