Skip to main content

akuntansi ekonomi laporan keuangan






Contoh laporan keuangan perusahaan jasa tahun 2011
Laporan keuangan perusahaan jasa pada dasarnya tidak begitu berbeda dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Letak perbedaannya adalah pada laporan akuntansi perusahaan dagang terdapat akun persediaan barang dagang pada neraca, sedangkan untuk laporan keuangan perusahaan jasa tidak memiliki akun persediaan barang dagang. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh laporan keuangan perusahaan jasa di bawah ini.
PT. JASA AKUNTANSI INDONESIA
BALANCE SHEET
Per 31 Desember 2011
No.
Keterangan
31-Dec-10
31-Dec-11


I

AKTIVA


1

Aktiva Lancar
614.287.499,43
1.122.857.699,40

1
Kas  (Rupiah)
1.314.430,00
850.496,00

2
Kas  (Dolar)
2.697.300,00
9.068,00

3
Bank Woori (Rupiah)
487.500,00
457.566,00

4
Bank Woori (Dolar)
54.640.285,02
353.559.597,08

5
Bank International Indonesia (Dolar)
3.852.733,41
100.611.636,32

6
Piutang Usaha
551.295.251,00
667.369.336,00





2

Aktiva Lancar Lainnya
871.389.944,00
220.549.695,95

1
Pembayaran Dimuka
862.000.000,00
132.000.000,00

2
Asuransi Dibayar Dimuka
0,00
15.930.803,95

3
Pinjaman Pribadi
4.500.000,00
2.000.000,00

4
4.889.944,00
60.025.657,00

5
Pajak Dibayar Dimuka (PPh Pasal 23)
0,00
10.593.235,00

6
Pajak Dibayar Dimuka (PPh Pasal 25)
0,00
0,00





3

787.573.650,17
1.881.678.772,92

1
Tanah
293.300.000,00
293.300.000,00

2
Bangunan
0,00
680.000.000,00

3
Bangunan Lainnya
157.000.000,00
337.000.000,00

4
Mesin – Mesin
240.201.870,00
415.201.870,00

5
Kendaraan
14.750.000,00
223.006.000,00

6
Peralatan & Perabot Pabrik
28.200.000,00
28.200.000,00

7
Peralatan & Perabot Kantor
154.101.074,00
157.100.074,00

8
Akumulasi Penyusutan
(99.979.293,83)
(252.129.171,08)





4

Aktiva yang ditangguhkan
11.616.666,68
3.416.666,68

1
By. Pendirian
32.800.000,00
32.800.000,00

2
Akumulasi Amortisasi
(21.183.333,32)
(29.383.333,32)





5

Aktiva Lainnya
1.505.200,00
1.505.200,00

1
Jaminan Simpanan
1.505.200,00
1.505.200,00







AKTIVA TOTAL
2.286.372.960,28
3.230.008.034,95
II

KEWAJIBAN DAN MODAL


1

Utang Lancar
561.095.720,71
1.838.835.643,03

1
Hutang Usaha
504.474.478,71
119.153.557,06

2
Hutang Import
0,00
209.916.692,75

3
Hutang YMH Dibayar
51.987.685,00
32.298.796,00

4
Simpanan Penerimaan Pajak
4.633.557,00
14.726.321,00

5
PPN Penjualan
0,00
0,00

6
Simpanan Sementara
0,00
1.462.740.276,22

7
Pendapatan Diterima Dimuka
0,00
0,00

8
Hutang Lain – lain
0,00
0,00





2

Utang Jangka Panjang
6.027.778,00
124.002.512,84

1
Hutang Sewa Guna Usaha
6.027.778,00
124.002.512,84





3

Modal Pemegang Saham
1.719.249.461,57
1.267.169.879,08

1
Modal Saham
2.077.650.000,00
2.077.650.000,00

2
Laba Sesudah Pembetulan
(211.725.008,45)
(358.400.538,43)

3
Laba Rugi Bulan Berjalan
(146.675.529,98)
(452.079.582,49)







TOTAL KEWAJIBAN DAN MODAL
2.286.372.960,28
3.230.008.034,95
Dari contoh neraca di atas bisa dilihat bahwa terdapat kenaikan yang signifikan dilaporan neraca tahun 2011 dengan laporan neraca tahun 2010. Hal ini menunjukan bahwa kinerja perusahaan ditahun 2011 mengalami peningkatan. 

” PT. JASA AKUNTANSI INDONESIA”
RUGI / LABA
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011





No.
Keterangan
31-Dec-10
31-Dec-11







I
1
Pendapatan
1.901.825.003,00
2.509.301.099,00

1
Pendapatan Jasa
1.901.825.003,00
2.509.301.099,00





II
4
Biaya Tenaga Kerja
725.303.352,04
1.214.114.383,04

1
Gaji Karyawan
545.547.726,52
1.006.531.757,52

2
Bonus
179.755.625,52
205.701.625,52

3
Tunjangan  Makan
0,00
1.881.000,00

4
Tunjangan  Kesehatan
0,00
0,00

6
Tunjangan  Jamsostek
0,00
0,00

7
Tunjangan PPh 21
0,00
0,00

8
Tunjangan Lain – lain
0,00
0,00





III
5
Biaya Penjualan & umum
1.310.729.056,22
1.747.265.144,20

1
Perjalanan
156.473.325,52
188.210.915,52

2
Perhubungan
194.971.927,52
239.157.879,52

3
Listrik & Air
6.064.917,00
0,00

4
Bea Materai & Pajak Lainnya
11.155.080,00
3.660.072,00

5
Pelayanan
160.118.625,52
261.435.133,52

6
Sewa
0,00
350.000,00

7
Pemeliharaan & Perbaikan
158.562.359,52
179.417.154,52

8
Pemakaian Kantor
182.604.374,52
197.204.204,52

9
Penyusutan
37.076.986,42
60.843.393,50

10
Asuransi
2.704.750,00
4.177.521,88

11
Amortisasi
0,00
0,00

12
Pengangkutan
0,00
0,00

13
Kendaraan
26.170.715,00
13.491.500,00

14
Pemeliharaan Kendaraan
6.172.005,00
6.128.948,00

15
By.Eksport
0,00
0,00

16
Iklan
3.575.000,00
6.761.500,00

17
Contoh
0,00
0,00

18
By.Administrasi
0,00
0,00

19
Komisi & Administrasi Bank
3.702.732,18
7.338.404,01

20
Komisi & Perijinan
201.043.225,52
231.066.225,52

21
By. Lain-Lain
160.333.032,52
348.022.291,71





IV
6
Penghasilan Netto
(134.207.405,26)
(452.078.428,24)





V
7
Penghasilan Diluar Usaha
8.996.462,66
70.507.676,62

1
Penghasilan Bunga
44.581,12
44.456,37

2
Keuntungan Tukar Valas – Transaksi
8.926.879,54
61.707.720,25

3
Klaim
0,00
0,00

4
Keuntungan Penjualan Aktiva
0,00
0,00

5
Penghasilan Lain-Lain
25.002,00
8.755.500,00





VI
8
Pengeluaran Diluar Usaha
21.464.587,38
70.508.830,87

1
Beban Bunga
287.778,00
2.925.429,84

2
Kerugian Tukar Valas – Transaksi
10.376.806,39
56.303.381,03

3
Klaim
0,00
0,00

4
Sumbangan
2.600.000,00
2.950.000,00

5
Amortisasi
8.199.999,99
8.200.000,00

6
Kerugian Lain – Lain
3,00
130.020,00





VII
9
Laba Bersih
(146.675.529,98)
(452.079.582,49)
Laporan keuangan di atas adalah contoh dari laporan keuangan perusahaan dagang yang saya ambil dari salah satu klien saya (nama disamarkan). Bagi anda yang membutuhkan lebih mengenai jasa pembuatan laporan keuangan bisa lihat infonya disini >> Jasa akuntansi dan pajak

Comments

Popular posts from this blog

SIUP Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (“KBLI”).

Mengutip istilah Perdagangan dari Permendag 36/M-DAG/PER/9/2007 dan Perubahannya , Perdagangan berarti kegiatan usaha transaksi barang atau jasa seperti jual-beli, sewa beli, sewa menyewa yang dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan pengalihan hak atas barang atau jasa dengan disertai imbalan kompensasi. Dalam melaksanakan kegiatan Perdagangan, perusahaan perdagangan wajib memiliki surat izin untuk melaksanakan kegiatan Perdagangan yang dinamakan Surat Izin Usaha Perdagangan (“ SIUP ”). Kegiatan usaha yang tercantum didalam SIUP menurut lampiran Permendag 36/M-DAG/PER/9/2007 dan Perubahannya adalah kegiatan-kegiatan usaha yang diklasifikasikan didalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik 57/2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (“ KBLI ”). Kami mengasumsikan ibu Novi dalam menjual oli, gas, dan keinginannya menjual susu, diapers , dan peralatan bayi lainnya dilakukan secara eceran. Menurut Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik 57/2009, perdaganga...

pertamina SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)

SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) Kedudukan dan Kualifikasi SPI mempunyai kedudukan langsung di bawah Direktur Utama untuk menjaminindependensinya dari kegiatan atau unit kerja yang diaudit. Kepala SPI harus memiliki kualifikasi akademis dan kompetensi yang memadai agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kepala SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Komisaris. Tugas dan Tanggung Jawab SPI Membuat strategi, kebijakan, serta rencana kegiatan pengawasan. Memonitor pencapaian tujuan dan strategi pengawasan secara keseluruhan serta melakukankajian secara berkala memastikan sistem pengendalian internal Perusahaan berfungsi efektif termasuk melakukan kegiatan yang dapat mencegah terjadinya penyimpangan serta melakukan assessment terhadap sistem tersebut secara berkala melaksanakan fungsi pengawasan pada seluruh aktivitas usaha yang meliputi antara lainbidang akuntansi, keuangan, sumber daya manusia dan operasional. Melakukan audit guna mendor...

Sejarah Singkat Manajemen Kualitas

Sejarah Singkat Manajemen Kualitas         Kalau dibuat semacam periodisasi sejarah perkembangan manajemen kualitas, maka perkembangan manajemen kualitas telah dimulai sejak awal tahun 1920 yang dimotori oleh beberapa ahli di bidang kualitas. Periode ini dapat dikatakan sebagai periode awal yakni 1920-1940. Pada periode ini manajemen kualitas fokusnya masih sebatas pada inspeksi atau pengawasan. Pandangan saat itu menyatakan bahwa bila inspeksi dilakukan dengan baik, maka hasil kerja akan baik pula. Bila hasil kerja baik dalam arti sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, maka disebut berkualitas. Berdasarkan pandangan yang demikian, maka posisi inspektor menjadi penting. Mereka melakukan pengawasan dengan mengukur hasil produksi berdasarkan spesifikasi. Untuk memudahkan kerja mereka, maka penggunaan konsep statistik yang dikembangkan untuk dapat diaplikasikan dalam pengendalian variabel produk seperti panjang, lebar, berat, tinggi, daya tahan melal...