Skip to main content

penentu kegiatan ekonomi klasik pendekatan masa kini



PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI MENURUT PANDANGAN KLASIK, KEYNES DAN PENDEKATAN MASA KINI

PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI MENURUT PANDANGAN KLASIK, KEYNES DAN PENDEKATAN MASA KINI

Ø  Aspek- aspek yang dibandingkan oleh kaum klasik dan Keynes adalalah (i) faktor yang menentukan suku bunga, (ii) faktor yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi Negara, dan (iii) pandangan klasik mengenai operasi pasaran buruh dalam system pasaran bebas dan kritik Keynes keatas pandangan ini.
Ø  Menurut ahli-ahli ekonomi klasik suku bunga ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk melakukan penabungan dan keinginan pengusaha untuk meminjam dana modal untuk melakukan investasi. Fleksibilitas suku bunga akan mewujudkan keadaan di mana jumlah tabungan yang diwujudkan dalam perekonomian pada ketika kesempatan kerja penuh di capai adalah sama dengan investasi yang akan dilakukan para pengusaha.
Ø  Kemungkinan bahwa pada kesempatan kerja akan berlaku keadaan tabungan masyarakat akan sama dengan investasi para pengusaha menyebabkan ahli ekonomi klasik berkeyakinan “supply creates its own demand” yang berarti dalm perekonomian tidak berlaku masalah kekurangan agregat. Walaupun terdapat kemungkinan kekurangan permintaan agregat dan pengangguran,keadaan ini hanya bersifat sementara. Mekanisme pasar akan mengembalikan tingkat kegiatan ekonomi pada kesempatan kerja penuh karena terwujudnya fleksibilitas suku bunga, tingkat upah, dan tingkat harga.
Ø  Teori klasik juga menerangkan bahwa fleksibilitas tingkat upah akan mewujudkan kesempatan kerja penuh. Apabila pada satu tingkat upah nominal tertentu terjadi pengangguran, akan beerlaku penyesuaian dalam pasar tenaga kerja. Tingkat upah akan turun dan permintaan tenaga kerja bertambah. Pada akhirnya, pada tingkat upah yang lebih rendah, permintaan dan penawaran tenaga kerja akan seimbang kembali dan kesempatan kerja penuh tercapai kembali.
Ø  Berdasarkan kepada keyakinan bahwa kesempatan kerja penuh akan selalu tercapai, ahli-ahl;I ekonomi klasik seterusnya berkeyakinan bahwa tingkat put put Negara (pendapatan nasional) ditentukan oleh kemampuan faktor-faktor produksi dlam suatu Negara menghasilkan barang dan jasa. Semakin besar kemampuan faktor-faktor produksi menghasilkan barang dan jasa, semakin besar pula pendapatan nasional yang diciptakan. Kemampuan suatu Negara dalam menghasilkan pendapatan nasional dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut

Y = f (K,L,R,T)
Dimana :
K adalah jumlah barang modal yang tersedia.
L adalah juml;ah dan kualitas tenaga kerja.
R adalah kekayaan alam dan sumber alam lain yang digunakan.
T adalah tingkat teknologi.

Ø  Pandangan klasik dikritik oleh Keynes. Dalam mengkritik pandangan klasik, Keynes mengemukakan pandangan lain mengenai aspek yang dikritiknya. Kritik Keynes dan pandangannya yang berhubungan dengan kritik tersebut adalah :

                                                         i.            Keynes berpendapat bahwa tabungan bukan ditentukan oleh suku bunga tetapi oleh tingkat pendapatan masyarakat. Makin tinggi pendapatan, makin tinggi pula tabungan.
                                                       ii.            Keynes berpendapat sauku bunga bukan ditentukan oleh penawaran dana untuk tabungan dan permintaan dana untuk investasi. Menurut Keynes suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang.
                                                      iii.            Menurut ahli-ahli ekonomi klasik tingkat upah adalah fleksibel. Hal ini akan menjamin keadaan dimana permintaan tenaga kerja akan sama dengan penawaran tenaga keerja.oleh sebab itu kesempatan kerja penuh akan selalu berlaku. Menurut Keynes tingkat upah tidak fleksibel. Walaupun terdapat banyak pengangguran tingkat upah tidak akan turun dan pengangguran tetap wujud.
Ø  Berdasarkan kritik-kritiknya, Keynes selanjutnya mengemukakan suatu teori mengenai penentuan kegiatan ekonomi dan penentuan kesmpatan kerja dan peranan uang dalm mempengaruhi kegiatan ekonomi. Pandangan ini diterangkan dalam buku “the general theory of employment, interest and money” menurut pandangan Keynes, tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh permintaan efektif, yaitu pengeluaran agregat yang akan wujud dalam suatu perekonomian dalam suatu waktu tertentu. Pengeluaran agregat  dalam perekonomian dapat dibedakan kepada 4 komponen : konsumsi rumah tangga, investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah atau ekspor. Magnitude (nilai pengeluaran) dari keempat komponen pengeluaran agregat ini akan menentukan kegiatan perekonomian, kesempatan kerja dan pendapatan nasional.
Ø  Sejak penerbitan buku the general theory, analisis makroekonomi semakin berkembang. Terdapat pemikiran-pemikiran baru yang mengkritik dan menyokong pandangan Keynes. Analisis yang berhubungan dengan makaroekonomi sesudah Keynes dapat dibedakan kepada 4 pemikiran yaitu golongan monetaris, golongan ekspektasi rasional, golongan segi penawaran dan golongan Keynesian baru. Pandangan-pandangan baru tersebut sangat mempengaruhi analisis makroekonomi yang wujud sekarang ini. Pendekan baru dalam  analisis makroekonomi menggunakan grafik AD-AS. Kurva AD dan kurva AS akan menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai, pendapatan nasional yang diwujudkan dan tingkat kesempatan kerja yang tercapai. Kurva permintaan agregat AD ditentukan oleh pengeluaran agregat (AE) dan keseimbangan permintaan dan penawaran uang. Sedangkan penawaran agregat AS menggambarkan jumlah barang yang akan diproduksikan dan ditawarkan sektor perusahaan pada berbagai tingkat harga. Keseimbangan AD-AS, atau keseimbangan makroekonomi, akan menentukan pendapatan nasional yang dicapai dan tingkat harga yanga berlaku.

Comments

Popular posts from this blog

SIUP Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (“KBLI”).

Mengutip istilah Perdagangan dari Permendag 36/M-DAG/PER/9/2007 dan Perubahannya , Perdagangan berarti kegiatan usaha transaksi barang atau jasa seperti jual-beli, sewa beli, sewa menyewa yang dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan pengalihan hak atas barang atau jasa dengan disertai imbalan kompensasi. Dalam melaksanakan kegiatan Perdagangan, perusahaan perdagangan wajib memiliki surat izin untuk melaksanakan kegiatan Perdagangan yang dinamakan Surat Izin Usaha Perdagangan (“ SIUP ”). Kegiatan usaha yang tercantum didalam SIUP menurut lampiran Permendag 36/M-DAG/PER/9/2007 dan Perubahannya adalah kegiatan-kegiatan usaha yang diklasifikasikan didalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik 57/2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (“ KBLI ”). Kami mengasumsikan ibu Novi dalam menjual oli, gas, dan keinginannya menjual susu, diapers , dan peralatan bayi lainnya dilakukan secara eceran. Menurut Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik 57/2009, perdaganga...

pertamina SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)

SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) Kedudukan dan Kualifikasi SPI mempunyai kedudukan langsung di bawah Direktur Utama untuk menjaminindependensinya dari kegiatan atau unit kerja yang diaudit. Kepala SPI harus memiliki kualifikasi akademis dan kompetensi yang memadai agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kepala SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Komisaris. Tugas dan Tanggung Jawab SPI Membuat strategi, kebijakan, serta rencana kegiatan pengawasan. Memonitor pencapaian tujuan dan strategi pengawasan secara keseluruhan serta melakukankajian secara berkala memastikan sistem pengendalian internal Perusahaan berfungsi efektif termasuk melakukan kegiatan yang dapat mencegah terjadinya penyimpangan serta melakukan assessment terhadap sistem tersebut secara berkala melaksanakan fungsi pengawasan pada seluruh aktivitas usaha yang meliputi antara lainbidang akuntansi, keuangan, sumber daya manusia dan operasional. Melakukan audit guna mendor...

Sejarah Singkat Manajemen Kualitas

Sejarah Singkat Manajemen Kualitas         Kalau dibuat semacam periodisasi sejarah perkembangan manajemen kualitas, maka perkembangan manajemen kualitas telah dimulai sejak awal tahun 1920 yang dimotori oleh beberapa ahli di bidang kualitas. Periode ini dapat dikatakan sebagai periode awal yakni 1920-1940. Pada periode ini manajemen kualitas fokusnya masih sebatas pada inspeksi atau pengawasan. Pandangan saat itu menyatakan bahwa bila inspeksi dilakukan dengan baik, maka hasil kerja akan baik pula. Bila hasil kerja baik dalam arti sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, maka disebut berkualitas. Berdasarkan pandangan yang demikian, maka posisi inspektor menjadi penting. Mereka melakukan pengawasan dengan mengukur hasil produksi berdasarkan spesifikasi. Untuk memudahkan kerja mereka, maka penggunaan konsep statistik yang dikembangkan untuk dapat diaplikasikan dalam pengendalian variabel produk seperti panjang, lebar, berat, tinggi, daya tahan melal...