Skip to main content

TELADAN AKHLAK AL-QURAN



TELADAN AKHLAK AL-QURAN
Akhlak Rasulullah s.a.w. adalah teladan akhlak-akhlak mulia yang diurai dan dijelaskan dalam Al-Quran. Keterangan jelas mengenai konsep akhlak mulia dalam Al-Quran, bukan saja untuk difahami, tetapi untuk dilaksanakan. Contoh kepada penghayatan dan kaidah penghayatan itu ialah kehidupan Rasulullah s.a.w
Rasulullah s.a.w. seorang mu’min yang unggul. Seorang yang telah diasuh dan dipelihara akhlaknya oleh Allah S.W.T. untuk dipelihara akhlaknya oleh Allah S.W.T. untuk dijadikan seorang rasul dan contoh insan mulia yang menjadi panutan dan teladan sepanjang zaman. Rasulullah s.a.w. dan para sahabat adalah para hamba Allah S.W.T. yang tekun mengerjakan ibadat dan tunduk khusyu’ merendah diri kepada Allah S.W.T. takut dan mengharap kepada-Nya, bertawakal serta bersyukur kepada-Nya. Wajah mereka berbekas kesan daripada sujud.


Rasulullah s.a.w. paling banyak beribadah dan paling bertaqwa, tanpa melupakan tanggungjawab terhadap kewajiban manusia yang lain. isteri baginda Aishah heran karena baginda begitu tekun beribadah kepada Allah S.W.T. Pada suatu ketika ‘Aishah bertanya, mengapa baginda begitu tekun dan kuat beribadah, pada hal Allah S.W.T. sedia mengampuni dosa baginda yang terdahulu dan terkemudian. Rasulullah s.a.w. menjawab, yang bermaksud:
“Tidakkah aku ingin dirinya menjadi hamba yang bersyukur.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Rasulullah s.a.w. adalah contoh manusia yang bersyukur kepada Allah S.W.T. dan kesyukurannya itu dilafazkan seiring amalan ibadahnya kepada Allah S.W.T. Ditambahkan pula dengan ingatan yang tidak putus-putus terhadap Allah dan menjadikan seluruh kehidupannya dalam suasana beribadah kepada Allah S.W.T. semata-mata.
Beribadah dalam pengertian bersolat, berzikir, berpuasa dan amalan-amalan kerohanian yang lain dilakukan tanpa mengurangkan tanggungjawab dalam hubungan antara sesama manusia, seperti yang diperintahkan oleh Allah S.W.T. Allah S.W.T menekankan hubungan dengan Allah dan hubungan dengan manusia seperti yang dinyatakan-Nya dalam al-Ouran yang bermaksud:
“Mereka ditimpakan kehinaan di mana- saja mereka berada kecuali dengan adanya sebab dari Allah dan adanya sebab dari manusia”. (ali -lmran: 112)
Justru itu al-Quran menggariskan prinsip-prinsip bagi mewujudkan sistem yang mengatur hubungan dengan Allah S.W.T. menerusi ibadah dan taqwa serta sistem yang mengatur hubungan antara manusia dengan manusia. Sistem ini menjamin jalinan hubungan yang berasaskan akhlak yang dapat membebaskan manusia dari kehinaan dan dapat meningkatkan martabat mereka menuju kemuliaan dan kehormatan.




Comments

Popular posts from this blog

SIUP Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (“KBLI”).

Mengutip istilah Perdagangan dari Permendag 36/M-DAG/PER/9/2007 dan Perubahannya , Perdagangan berarti kegiatan usaha transaksi barang atau jasa seperti jual-beli, sewa beli, sewa menyewa yang dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan pengalihan hak atas barang atau jasa dengan disertai imbalan kompensasi. Dalam melaksanakan kegiatan Perdagangan, perusahaan perdagangan wajib memiliki surat izin untuk melaksanakan kegiatan Perdagangan yang dinamakan Surat Izin Usaha Perdagangan (“ SIUP ”). Kegiatan usaha yang tercantum didalam SIUP menurut lampiran Permendag 36/M-DAG/PER/9/2007 dan Perubahannya adalah kegiatan-kegiatan usaha yang diklasifikasikan didalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik 57/2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (“ KBLI ”). Kami mengasumsikan ibu Novi dalam menjual oli, gas, dan keinginannya menjual susu, diapers , dan peralatan bayi lainnya dilakukan secara eceran. Menurut Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik 57/2009, perdaganga...

pertamina SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)

SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) Kedudukan dan Kualifikasi SPI mempunyai kedudukan langsung di bawah Direktur Utama untuk menjaminindependensinya dari kegiatan atau unit kerja yang diaudit. Kepala SPI harus memiliki kualifikasi akademis dan kompetensi yang memadai agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kepala SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Komisaris. Tugas dan Tanggung Jawab SPI Membuat strategi, kebijakan, serta rencana kegiatan pengawasan. Memonitor pencapaian tujuan dan strategi pengawasan secara keseluruhan serta melakukankajian secara berkala memastikan sistem pengendalian internal Perusahaan berfungsi efektif termasuk melakukan kegiatan yang dapat mencegah terjadinya penyimpangan serta melakukan assessment terhadap sistem tersebut secara berkala melaksanakan fungsi pengawasan pada seluruh aktivitas usaha yang meliputi antara lainbidang akuntansi, keuangan, sumber daya manusia dan operasional. Melakukan audit guna mendor...

Sejarah Singkat Manajemen Kualitas

Sejarah Singkat Manajemen Kualitas         Kalau dibuat semacam periodisasi sejarah perkembangan manajemen kualitas, maka perkembangan manajemen kualitas telah dimulai sejak awal tahun 1920 yang dimotori oleh beberapa ahli di bidang kualitas. Periode ini dapat dikatakan sebagai periode awal yakni 1920-1940. Pada periode ini manajemen kualitas fokusnya masih sebatas pada inspeksi atau pengawasan. Pandangan saat itu menyatakan bahwa bila inspeksi dilakukan dengan baik, maka hasil kerja akan baik pula. Bila hasil kerja baik dalam arti sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, maka disebut berkualitas. Berdasarkan pandangan yang demikian, maka posisi inspektor menjadi penting. Mereka melakukan pengawasan dengan mengukur hasil produksi berdasarkan spesifikasi. Untuk memudahkan kerja mereka, maka penggunaan konsep statistik yang dikembangkan untuk dapat diaplikasikan dalam pengendalian variabel produk seperti panjang, lebar, berat, tinggi, daya tahan melal...