Penutup
Studi Islam adalah sebuah disiplin yang sangat tua
seumur dengan kemunculan Islam sendiri. Karena Islam sebagai sebuah agama
memiliki banyak aspek, maka objek studi Islam pun beragam tergantung aspek mana
yang ingin dilakukan oleh sang pengkaji maupun peneliti, baik itu dilakukan
oleh umat Islam maupun kalangan non muslim. Oleh karena itu dibutuhkan berbagai
pendekatan.
Diawali hanya dengan satu pendekatan saja, yaitu
pendekatan doktriner atau normatif teologis, pendekatan dalam studi Islam
kemudian berkembang seiring dengan perkembangan jaman menjadi banyak
pendekatan, di antaranya pendekatan historis, pendekatan sosiologis, pendekatan
antropologis, pendekatan psikologis dan pendekatan fenomenologis. Semua
pendekatan ini memiliki tujuannya masing-masing yang secara umum adalah untuk
menghasilkan pemahaman yang tepat dan komprehensif tentang segala permasalahan
Islam yang menjadi objek pengkajian maupun penelitian.
Sebagai sumber utama studi Islam, Al-Qur’an dan Hadis
perlu difahami dengan baik. Salah satu cara memahaminya adalah dengan
menggunakan pendekatan linguistik, yaitu pemahaman Al-qur’an dan Hadis dari
makna asalnya dalam bahasa Arab yang kita kenal dengan pemahaman secara
tekstual. Cara seperti ini tidak cukup, bahkan bukan tidak mungkin akan membawa
kita kepada pemahaman yang parsial dan tidak utuh. Di sinilah pentingya
pendekatan sejarah dalam memahami Al-Qur’an dan Hadis, yang kemudian dikenal
dengan pemahaman kontekstual.
Kalau pentingnya pendekatan sejarah ini bisa
diterapkan dalam memahami Al-Qur’an dan Hadis, maka ia juga dapat diterapkan
pada segala aspek dalam Islam. Dan jika ditelusuri perkembangan studi Islam
sepanjang sejarahnya, maka akan ditemukan fakta-fakta dan realita yang
meyakinkan tentang penggunaan pendekatan ini oleh umat Islam, yang dengannya
umat Islam pernah menjadi mercusuar peradaban dunia.
Comments
Post a Comment